LUBUKLINGGAU – Sofyan Boy alias Boy (42), oknum karyawan Perusahaan Umum (Perum) Bulog Divre Sumsel, bertugas sebagai Satuan Pengamanan (Satpam) di Kansilog Lubuklinggau, diringkus Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau. Bersama tersangka, petugas mengamankan Barang Bukti (BB) 12 paket narkotika jenis sabu-sabu. Masing-masing, paket seberat 5,11 gram, 11 paket lainnya berisi sabu 1,78 gram. Petugas juga mengamankan satu pack plastik klip dan pipet warna kuning yang ujungnya runcing.
Selain tersangka, BNN juga mengamankan Amrullah Mukmin (29), yang diduga sebagai bandar. Namun dari tangan Amrullah petugas hanya berhasil mengamankan handphone yang diduga sebagai alat transaksi.Kedua tersangka diringkus di lokasi dan waktu berbeda. Tersangka Boy diringkus di kampung warna warni, Jalan Depati Said, Kelurahan Lubuklinggau Ulu, Kecamatan Lubuklinggau Barat, sekitar pukul 17.00 WIB.
Sedangkan Amrullah, diringkus di Jalan Majapahit, Belakang Masjid Sihada, Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Selasa (5/9), sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari. Kepala BNN Lubuklinggau, AKBP Edy Nugroho menjelaskan, penangkapan tersangka Boy berdasarkan informasi yang didapatkan dari seorang penyalahguna narkoba yang akan melaksanakan kegiatan assesment. “Dia menyatakan beli narkoba dari Sofyan Boy,” ujar Edy.
Dari informasi tersebut, BNN melaksanakan penyelidikan dan selanjutnya melakukan upaya penangkapan terhadap tersangka Sofyan Boy. Kemudian dari interograsi dilakukan BNN terhadap tersangka Boy, barang itu diakuinya didapatkan dari Amrulloh Mukmin.”Dia (Amrulloh) beralamat didaerah Kupang, termasuk daerah rawan narkoba,” ujar Edy.
Indikasi itu, tambah Edy, dilihat dari banyaknya ditemukan pelaku penyalahgunaan narkoba. Termasuk Kampung warna warni. “Daerah ini termasuk juga rawan narkoba,” terang Edy.Untuk itu, ditegaskan Edy, BNN Lubuklinggau berharap agar masyarakat sekitar TKP untuk atensi dan pengawasan terhadap masalah peredaran gelap narkoba. “Harapan kami agar masyarakat disekitar wilayah TKP mohon untuk bisa jadikan atensi dan pengawasan terhadap masalah peredaran gelap narkoba,” pungkasnya. (yat)
