Quantcast
Channel: KRIMINAL SUMSEL – Palembang-Pos
Viewing all articles
Browse latest Browse all 332

Oknum Pelajar SMP Bertindak Brutal

$
0
0

PALEMBANG – Ulah remaja kadang tak bisa diduga dan dapat membahayakan nyawa orang lain. Perbuatan nekat mudah dilakukan hanya karena persoalan sepele, bahkan tanpa alasan sekalipun.

Hal itu dialami Erik Valensia (14) kelas VIII siswa SMP 5 Palembang, harus menjadi korban. Sebilah pisau tertancap di punggungnya. Peristiwa terjadi saat peringatan Hari Cuci Tangan se-dunia, Rabu (18/10) pagi.

Peristiwa memilukan itu terjadi di Jalan Tasik, Taman Kota Kambang Iwak. Tersangkanya oknum kelas VIII SMP Negeri 2 Palembang berinisial Wy (14). Kejadian berawal, ketika taman kota Kambang Iwak ramai oleh pelajar SMP-SMA se-kota Palembang, dalam mempringati Hari Cuci Tangan dengan Sabun se-dunia.

Saat itu, korban terlibat keributan dengan teman tersangka. Disinyalir korban melakukan pemukulan terhadap teman tersangka. Siangnya, sekitar pukul 11.00 WIB, tersangka Wy mendatangi korban seorang diri di tengah keramaian disana.
Kembali keributan terjadi. Tersangka bersama teman-temannya mengejar korban. Saat kepepet saat itulah, tersangka menikamkan pisau hingga menancap di punggung korban.

Usai kejadian tersangka kabur, sedangkan korban dibantu para guru dan kepala sekolah dilarikan ke RS AK Gani untuk mendapatkan pertolongan medis. Siang sekitar pukul 02.00 WIB dilakukan tindakan operasi, pisau di punggung korban berhasil dicabut.
Sementara, Unit Reskrim Polsek IB I dipimpin Ipda Ihsan SH sekitar pukul 14.30 WIB berhasil meringkus Wy di kawasan Cinde lagi asik main di warnet.

Orang tua korban, Helvianto, warga Jalan Syahkyakirti, Lorong Pancasila, RT 24/08, Kelurahan Karang Anyar, Gandus, siang itu juga melaporkan kejadian penganiayaan dialami putra sulung dari tiga bersaudara itu ke Polsek Ilir Barat I.

“Saat ini kondisinya sadar, masuk ruangan ICU di benteng atau RS AK Gani. Pisau di punggung sudah dicabut, setelah dioperasi sekitar jam 1 siang,” ungkapnya kepada Palembang Pos.

Sementara pengakuan tersangka Wh, ia nekat menancapkan pisau bisa digunakan di sabuk atau ikat pinggangnya.

“Aku nusuk dia (Erik) karena korban gebuki kawan aku. Kasian aku lihat Fiki itu anak 18 Ilir tidak sekolah dianiaya dia. Orang yang mukul itu salah sangka, itu rame-rame. Pelakunya anak SMPN 5 banyak juga kawan-kawannya,” ungkapnya.

Diteruskan warga Candi Welang, RT 9, Kecamatan Ilir Barat I, dia tidak berniat sama sekali melakukan tindakan di tengah keramaian itu, kalau temannya tidak disakiti lebih dulu.

”Aku tidak bolos sekolah, tapi memang datang ke KI ada acara Cuci Tangan se-Dunia,” ungkap Wy. (adi)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 332

Trending Articles