MUARA ENIM – Seorang warga bernama H Albert Kapilaya ( 29 ), warga Desa Belimbing, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim menjadi korban tabrak lari. Korban diduga ditabrak mobil truk angkutan batubara saat mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion, Senin (21/11) sekitar pukul 18.30 WIB.
Peristiwa tabrakan itu terjadi di jalan lintas Muara Enim – Prabumulih, tepatnya di jalan lintas depan kantor Camat Ujanmas, Desa Ujanmas Lama, Muara Enim. Akibat kejadian itu membuat korban mengalami luka berat dengan kondisi patah tangan, tulang bahu dengan kondisi tulang keluar dari kulit. Dalam kejadian itu, korban sempat dirawat di RSU dr HM Rabain Muara Enim dan kini dirujuk ke RSU Palembang.
Akibat kejadian itu, membuat keluarga korban dan sebagian warga Desa Belimbing yang sudah lama kesal dengan keberadaan truk batubara menjadi marah. Sekitar pukul 21.00 WIB, warga melakukan penghadangan truk batubara. Penghadangan itu dilakukan warga di simpang Belimbing, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing.
Akibatnya penghadangan itu membuat truk batubara yang datang dari arah Lahat menuju derama di Kabupaten PALI dan menuju dermaga Gandus di Palembang tidak bisa melintas. Begitu juga truk batubara yang kosong datang dari arah Palembang dan PALI menuju Lahat juga tidak bisa melintas.
Hingga Selasa (22/11) sekitar pukul 12.00 WIB, aksi penghadangan truk batubara masih berlanjut. Kondisi itu membuat arus lalu lintas di Desa Belimbing menjadi macet. Karena truk batubara yang tidak bisa melintas terpaksa mengantri parkir di sepanjang bahu jalan menuju Palembang.
Informasi yang diperoleh, masyarakat akan melakukan penghadangan, sampai ada pertanggung jawaban dari pengusaha truk angkutan batubara yang menabrak korban. Kejadian tabrakan itu bermula dari korban yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion berjalan dari arah Belimbing menuju Kota Muara Enim.
Belum diketahui penyebab yang pasti, ketika sampai di jalan lintas depan kantor Camat Ujanmas bertabrakan dengan truk batubara yang belum diketahui identitasnya. Ironisnya, pengemudi truk batubara tersebut langsung tancap gas melarikan diri menuju Prabumulih. Warga yang melihat korban terkapar di aspal jalan, langsung menolongnya dengan membawanya ke RSU dr HM Rabain Muara Enim.
Kapolres Muara Enim, AKBP Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi, Selasa (22/11) membenarkan kejadian itu. “Penghadangan adanya warga Belimbing yang menjadi korban tabrak lari, ada saksi yang melihat katanya kendaraan tersebut truk batubara,” jelas Kapolres.
Korban saat ini telah dirujuk ke RS Palembang untuk mendapatkan pengobatan. “Kasus ini masih dilakukan penyelidikan, apakah benar truk batubara yang menyenggol korbanm,” jelasnya.
Permasalahan penghadangan itu, telah dimediasi Kapolsek Gunung Megang dengan keluarga korban. “Mediasi dilakukan mulai dari semalam (kemarin malam, red),” jelasnya. Pada mediasi itu, telah dipanggil dua perusahaan transportir angkutan batubara dan satu asosiasi angkutan batubara.
Dijelaskannya, pada mediasi tersebut disepakati, pihak transportir truk angkutan batubara bersedia memberikan biaya kerohiman kepada keluarga korban. “Jadi masalah itu sudah selesai, tinggal menunggu komitmen pelaksanaan kesepakatan mediasi tersebut. Sedangkan truk batubara mulai pukul 12.00 WIB sudah bisa melintas berjalan normal seperti biasa,” jelasnya. (luk)